Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
“Sistem Peredaran Darah pada Kecebong dan Tes
Golongan Darah pada Manusia”
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum
Fisiologi Hewan yang diampu oleh Dosen Ibu Siti Nurkamilah, M. Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Elvia Desmonda (15542022)
Ai Nur Rela Rismayani (15542002)
Neti Haryanti (15542004)
Dina Nur Agnia (15541003)
Erma Juwita (15542005)
Abdul Rouf (15542024)
Tia Rifaatul Fauziah (14542032)
Deila Herdalia (14541054)
Kelas
: 3-A
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Garut
2017
A.
Judul
Praktikum
“Sistem Peredaran Darah pada Kecebong dan Tes
Golongan Darah pada Manusia”
B.
Hari/Tanggal
Praktikum
Selasa, 19
Desember 2017
C.
Tujuan
·
Mengetahui system peredaran darah pada
kecebong
·
Membedakan
dan mengetahui aliran pembuluh darah arteri dan vena pada kecebong
·
Mengetahui dan
membedakan golongan darah pada manusia
D.
Dasar
Teori
a. Sistem
Peredaran darah
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah
suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem
ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostatis).
Sistem Peredaran Darah ada dua macam yaitu sistem
peredaran terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
a)
Sistem
Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka adalah
peredaran darah yang cukup sederhana dimana jantung mengalirkan darah ke
seluruh tubuh dengan cara mengalirkan darah ke rongga-rongga tubuh. Sistem
peredaran darah terbuka tidak menggunakan pembuluh darah dalam mengedarkan
sirkulasi darah. Biasanya pembuluh darah belum terbentuk secara sempurna
sehingga penyaluran darah terkadang tanpa melewati pembuluh darah. Pembuluh
darah terhubung dengan sinus terbuka karena tidak ada jantung yang sejati atau
kapiler.
Salah
satu hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah hewan arthropoda (hewan
berbuku-buku) seperti belalang, laba-laba, udang dan lain-lain.
b)
Sistem
Peredaran Darah Tertutup
Sistem
Peredaran darah tertutup adalah peredaran darah dimana sirkulasinya melalui
pembuluh darah sejati yaitu yang terdiri dari pembuluh arteri, vena, dan
kapiler. Sistem peredaran darah ini memilki aliran darah yang cukup deras
karena adanya pemompa darah yaitu jantung sejati. Darah membawa nutrisi dan
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.
Pada
umumnya, makhluk hidup yang memiliki sistem peredaran darah terbuka adalah
makhluk hidup yang memiliki struktur tubuh yang sangat kompleks seperti manusia
dan hewan bertulang belakang(vertebrata). Dalam setiap organ tubuhnya memiliki
kapiler untuk mengedarkan oksigen dan penyedia makanan. Sistem peredaran darah
tertutup berfungsi membawa oksigen dari paru-paru untuk di edarkan ke seluruh
tubuh.
b.
Sistem
Peredaran Darah Kecebong
Kecebong merupakan fase hidup dari katak
atau kodok.
Peredaran darah kecebong dengan Katak
atau kodok berbeda. Kecebong memiliki system peredaran darah tertutup tunggal
karena masih menggunakan insang. Darah akan diangkut melalui pembuluh darah dan
melewati jantung hanya satu kali. Sedangakan pada katak atau kodok dewasa
memiliki system peredaran darah tertutup ganda karena sudah memiliki paru-paru.
Dimana darah diangkut oleh pembuluh darah dan melewati jantung dua kali.
Komponen System peredaran darah pada
kecebong, katak atau kodok atu dengan hewan vertebrata lainnya hampir
sama. Komponen yang berperan dalam
system peredaran darah kecebong, yaitu darah, pembuluh darah dan jantung.
a)
Darah
Darah merupakan suatu cairan berwarna merah yang terdapat pada semua
makhluk hidup (kecuali tumbuhan) yang memiliki fungsi sebagai alat transportasi
zat, sebagai pertahanan tubuh dari serangan berbagai macam jenis kuman, bahan
hasil metabolisme untuk tubuh, dan lain sebagainya.
Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah
·
Plasma darah
Plasma
darah mengandung protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam
anorganik, terutama Nacl. Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis
darah sehingga dengan sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
·
Sel-sel
darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel
darah tidak terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari
sum-sum tulang belakang. Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :
1. Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah
7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti.Warna
eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (
O2 ), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2
telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
2. Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat
enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit,
limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki
granula-granula sehingga sering disebut granulosit.Sedangkan limfosit dan
monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula ).
3. Trombosit (keping-keping darah)
Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping
darah berbentuk cakram dan tidak berinti.Masa hidup trombosit sekitar 8-10
hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan.
a)
Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah
bagian dari sistem peredaran darah yang merupakan jaringan elastis membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi kedalam
jantung. Pembuluh darah ini terdiri atas pembuluh Arteri, pembuluh Vena dan
pembuluh kapiler.
1.
Pembuluh
Arteri (Nadi)
Arteri merupakan pembuluh yang
membawa darah keluar jantung. Letak arteri agak ke dalam dan permukaan tubuh.
Jika arteri terluka, darah akan memancar keluar. Pembuluh ini memiliki lapisan
elastis yang tebal, sehingga mampu menahan tekanan darah yang berasal dan
jantung. Denyutnya terasa hanya pada bagian tubuh tertentu, misalnya di
pergelangan tangan atau daerah leher, dan mempunyai satu katup dekat jantung.
Katup ini berfungsi untuk
menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke dalam bilik jantung.
Pembuluh nadi yang berpangkal pada bulik kiri dan
kanan jantung disebut aorta
(pembuluh nadi utama). Aorta bilik kiri akan mengangkut darah bersih
yang kaya oksigen. Aorta bilik kiri akan bercabang menjadi arteri dan yang
terkecil disebut arteriole.
Aorta bilik kanan akan bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kanan dan
kiri (arteri pulmonalis). Pembuluh
nadi ini membawa darah yang kaya akan oksigen
2.
Pembuluh
Vena (Balik)
Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki
sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung
adalah sebagai berikut.
1.
Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang Vena
mempunyai lapisan elastis yang lebih tipis dan arteri, sehingga tidak sekuat
dan selentur arteri. Pembuluh ini terletak dekat permukaan kulit, tampak
kebirubiruan, denyutnya tidak terasa, jika terluka, darah tidak memancar
keluar, dan memiliki katup sepanjang pembuluh.
Pembuluh balik besar mengangkut darah yang berasal
dan seluruh tubuh menuju serambi kanan jantung. Pembuluh ini membawa darah yang
kaya karbon dioksida. Pembuluh balik adalah : Pembuluh yang membawa
darah kembali kejantung, yang umumnya mengandung karbondioksida. Ada
beberapa macam vena kava, yaitu :
·
Vena kava superior : Vena ini membawa
darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala
leher, keserambi kanan jantung.
·
Vena kava inferior : Vena ini
membawa darah yang mengandung CO2 dari
bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
·
Vena Pulmonalis : Vena ini membawa
darah yang mengandung O2 dari
paru-paru keserambi kiri jantung.
3.
Pembuluh
Kapiler
Arteri terkecil (arteriole) dan vena terkecil (venule) dihubungkan
oleh pembuluh kapiler. Kapiler sangat halus berdinding tipis karena hanya
teridir atas selapis sel, dan berukuran sangat kecil sekitar 7,5 mikron.
Kapiler inilah yang berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.
b)
Jantung
Kecebong mempunyai jantung sebagai alat pemompa darah.
Jantung kecebong memiliki tiga ruangan, yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri, dan
satu bilik (ventrikel). Atrium
berdinding tipis, sedangkan ventrikel berdinding tebal dan berbentuk
kerucut (ventrikulus
cordis).
B.
Tes Golongan
Darah pada Manusia
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu
individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia yaitu
system ABO, MN, dan Rhesus .
1.
Sistem
A, B, O :
Dr ladsteiner dan donath membedakan golongan darah
manusia menjadi 4 :
a.
Golongan
darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya
terdapat aglutinin b atau zat anti B.
b.
Golongan
darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinigen B, sedang dalam plasmanya
terdapat aglutinin a atau zat anti A.
c.
Golongan
darah AB : sel darah meraha mengandung aglutinogen A dan B sedang dalam
plasmanya tidak terdapat aglutinin a dan b.
d.
Golongan
darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi
plasmanya mengandung aglutinin a dan b.
Aglutinogen (antigen)
adalah protein darah yang terdapat didalam eritrosit dan memiliki fungsi
sebagai antigen didalam darah. Sedangkan agglutinin adalah protein yang
terkandung dalam plasma darah, dimana protein ini dapat menyebabkan aglutinasi.
Aglutinasi adalah proses menempel dan menggumpalnya darah sebagai sebuah bentuk antibodi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju1ak2BBvvvXBgz44gnujSFoT27YERJX0cybvUe_aTa_WxTMG6fvMrAXpSU9pelexWpD2bD9jiHu3SBeZlR49EjlAbnhiOxxQkz3_P8IyLY2rd1rZcqqRS0R2asHsM_5kJfXQ26bXagcw/s320/3.jpg)
Secara teori golongan darah AB dapat menerima semua
golongan darah tersebut respien universal, dan golongan
darah O dapat memberi kepada semua
golongan darah tersebut donor universal.
1.
Sistem
MN
Hal ini
didasarkan pada hasil penemuan antigen baru oleh K. Landsteiner dan P. Levine
pada tahun 1927 pada eritrosit. Antigen ini oleh Landsteiner dan Levin diberi
nama antigen M dan antigen N. Apabila di dalam eritrosit seseorang terdapat
antigen M maka golongan darah orang tersebut disebut golongan darah M, apabila
di dalam eritrosit seseorang yang lain terdapat antigen N maka golongan darah
orang tersebut disebut golongan darah N, dan apabila sesorang yang lain lagi
memiliki kedua antigen tersebut (MN) maka orang tersebut bergolongan darah MN.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyjjK-m6RQKQGHJH2OTT1PTkKmOuSBu1l4vtwSMeQKsD3fPKQM6KcHBk3E1KWzLVIUK3TQXfIzCYYcxl2y-xUKWsv6t5bhMA0wrNNemPk6u3dg4iCa9SGSRQOj4FLRcRXhW4tfFga4Lp4/s1600/4.jpg)
Di dalam
eritrosit, antigen M dan N dikendalikan oleh sebuah gen yang memiliki alel
ganda, yaitu alel LM yang mengendalikan antigen M dan alel LN yang
mengendalikan antigen N. Pada penggolongan darah MN ini tidak terdapat
dominansi antara alel LM dan alel LN, artinya apabila seseorang memiliki kedua
antigen tersebut (M dan N) maka orang itu bergolongan darah MN.
1.
Sistem
Rh (Rhesus)
Golongan darah manusia digolongkan menjadi 2 yaitu :
1)
Rh+
Orang
bergolongan Rh+ didalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus,
85% dimiliki orang berkulit berwarna.
2)
Rh-
Orangyang
bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen
Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.
Apabila
bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan Rh-.
Dimana daerah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ maka tubuh bayi akan
kemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit kuning
sejak lahir yang disebut erythroblastosis
foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa)
E.
Alat
dan Bahan
·
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum sistem peredaran darah
No
|
Nama
alat
|
Fungsi
|
1
|
|
Sebagai
tempat penyimpanan dan pemenyimpan kecebong
|
2
|
Sebagai
alat untuk membius dan membersihkan
|
|
3
|
|
Untuk
tempat menyimpan kecebong
|
4
|
|
Untuk
membantu melihat peredaran darah pada bagian ekor kecebong dengan perbesaran
tertentu
|
5.
|
|
|
|
Objek
pengamatan sistem peredaran darah
|
·
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum tes golongan darah
No
|
Nama
alat
|
Fungsi
|
1
|
|
Alat
yang membantu dalam menusuk jari yang akan diambil darahnya
|
2
|
![]() |
Untuk
menusuk jari tangan yang akan diambil darahnya dan satu kali pakai
|
2
|
Alas
untuk mengoleskan alkohol
|
|
3
|
Untuk
tempat menyimpan darah
|
|
5.
|
Untuk membius tangan
|
|
6.
|
|
Larutan
sebagai indicator penentuan golongan darah
|
F.
Cara
Kerja
·
Pengamatan
system peredaran darah pada kecebong
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Memilih
kecebong yang ukurannya cukup besar dan belum berkaki
3. Menyimpan
kecebong di atas kaca preparat
4. Mengamati
jenis pembuluh darah pada sistem peredaran darah kecebong di bagian ekor
menggunakan mikroskop sesuai perbesaran yang diperlukan
5. Menggambar
hasil pengamatan
·
Pengamatan
tes golongan darah pada manusia
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengoleskan
alcohol 70 % pada jari tangan yang akan diambil darahnya
3. Menusuk
bagian jari tangan
4. Meneteskan
4 tetes darah pada kaca objek
5. Memberikan
antisera A, B, AB, dan Rh
6. Mengaduk
dengan tusuk gigi
7. Melihat
perubahan yang terjadi
8. Menentukan
golongan darah
G.
Hasil
pengamatan
·
Sistem
peredaran darah kecebong
Gambar
|
Keterangan
|
![]() ![]() |
a. Pembuluh
darah Vena
b. Pembuluh
darah Arteri
|
|
a. Pembuluh
Vena
Aliran
darahnya dari bagian ekor ke bagian atas tubuh (jantung)
b. Pembuluh
Arteri
Aliran
darahnya dari bagian atas tubuh (jantung) ke bagian ekor
|
·
Hasil
tes golongan darah
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
||||
Anti-A
|
Anti-B
|
Anti-AB
|
Anti-Rh
|
Gol.Darah
|
||
1.
|
![]() |
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
AB+
|
2.
|
![]() |
Aglutinasi
|
Tidak
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
A+
|
3.
|
![]() |
Tidak
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
B+
|
4.
|
![]() |
Tidak
Aglutinasi
|
Tidak
Aglutinasi
|
Tidak
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
O+
|
5.
|
![]() |
Tidak
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
B+
|
6.
|
![]() |
Aglutinasi
|
Tidak
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
A+
|
7.
|
|
Aglutinasi
|
Tidak
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
A+
|
8.
|
|
Tidak
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
Aglutinasi
|
A+
|
H.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini akan dilakukan dua pengamatan yaitu sistem peredaran darah
pada kecebong dan tes golongan darah pada manusia.
a. Sistem
Peredaran Darah pada Kecebong
Sistem peredaran darah adalah sistem
organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.
Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh. Pada
praktikum kali ini menggunakan kecebong yang belum berkaki.
![](file:///C:\Users\ABDULR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image057.jpg)
Ciri
Morfologi
·
Permukaan tubuhnya
berlendir
·
Permukaan tubuhnya
transparan sehingga bagian dalam tubuhnya kelihatan.
·
Tubuhnya terdiri dari
kepala dan ekor
·
Mempunyai dua mata di
bagian kepala
·
Bagian ekornya agak
lancip
Hal pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan . kecebong yang sudah dibawa
sebelumnya di pilih yang ukurannya besar tetapi belum berkaki. Pada pengamatan
sistem peredaran darah kecebong dipilih untuk memudahkan dalam pengamatan
karena tubuhnya transfaran terutama dibagian ekor.
Kecebong tersebut ditempatkan di cawan
petri kemudian di bius menggunakan kapas yang telah diberi tetesan alcohol 70 .
Pembiusan dilakukian selama 2 detik yang
bertujuan agar kecebong tidak bergerak sehingga mudah dilakukan pengamatan.
Tetapi pada kecebong yang digunakan pembiusan yang dilakukan selama dua detik
tidak terlalu berpengaruh dan terus bergerak. Untuk itu pembiusan dilakukan
berulang-ulang sampai kecebong tersebut benar-benar tidak bergerak atau dalam
keadaan pingsan.
Sistem peredaran darah pada kecebong
dapat terlihat jelas melalui aliran darah pada ekor kecebong. Kecebong tersebut
kemudian disimpan pada object glass dan diamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10 x 10 terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak
transparan beserta aliran-aliran darahnya. Adapun hasil gambar yang didapat
adalah
![](file:///C:\Users\ABDULR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image060.gif)
![](file:///C:\Users\ABDULR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image062.gif)
![](file:///C:\Users\ABDULR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image063.gif)
![](file:///C:\Users\ABDULR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image060.gif)
![](file:///C:\Users\ABDULR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image062.gif)
![](file:///C:\Users\ABDULR~1\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image063.gif)
Dari gambar dapat dilihat 2 pembuluh darah yang berbeda. Yaitu pembuluh
darah Arteri (nadi) dan pembuluh darah Vena (balik).
a)
Pembuluh Arteri (nadi)
Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari
jantung ke bagian-bagian tubuh dan membawa darah yang kaya akan oksigen. Dapat
dilihat dari arah pergerakannya, dimana darah mengalir dari arah jantung ke
ekor kecebong dengan cepat.
Selain itu pembuluh darahnya tebal dan elastis. Hal tersebut
memungkinkan pembuluh darah mampu menahan aliran darah yang cepat dari jantung
dan menyebarkannya keseluruh tubuh.
b)
Pembuluh Vena
Pembuluh darah vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari
bagian-bagian tubuh kembali ke jantung dan membawa darah yang mengandung CO2.
Dapat dilihat dari arah pergerakannya, dimana darah mengalir dari arah ekor ke
arah jantung kecebong dengan lambat. Selain itu pembuluh darahnya tipis dan
tidak elastis.
Untuk lebih jelas gambar pembuluh darah arteri dan pembuuh darah vena
dapat dilihat pada gambar berikut.
Dari gambar diatas dapat
dilihat pembuluh darah vena berukuran tipis dan aliran darahnya lambat. Darah
mengalir dari bagian ekor ke bagian atas tubuh (jantung). Sedangkan pembuluh
darah arteri berukuran tebal dan aliran darahnya cepat. Darah mengalir dari
bagian atas tubuh (jantung) ke bagian ekor.
c.
Pembuluh kapiler
Selain itu peredaran darah yang berperan dalam sistem peredaran darah
pada kecebong adalah pembuluh kapiler. Meskipun tidak terlihat tetapi pembuluh
ini juga sangat berperan dalam system peredaran darah pada kecebong.
Pembuluh kapiler menghubungkan antara vena dan
arteri dimana kapiler ini berperan dalam proses pertukan karbondioksidan dengan
oksigen. Kapiler sangat halus berdinding tipis karena hanya teridir atas
selapis sel, dan berukuran sangat kecil sekitar 7,5 mikron.
Kecebong memiliki jantung dengan tiga ruangan Seperti Jantung
katak yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri, dan satu bilik (ventrikel). Atrium berdinding
tipis, sedangkan ventrikel berdinding tebal dan berbentuk kerucut (ventrikulus cordis). Di bagian
belakang atrium kanan jantung terdapat kantong tipis berbentuk segitiga yang
disebut sinus venosus.
Setiap ujung sinus venosus merupakan muara dari tiga buah pembuluh balik utama, yaitu vena pulmonalis, vena kava anterior, dan vena kava posterior.
Serambi
kanan jantung katak menerima darah yang banyak mengandung karbon dioksida dari
seluruh tubuh. Darah dari serambi kanan dan serambi kiri menuju ke bilik yang
terdiri atas satu ruang. Akibatnya, terjadilah percampuran antara darah yang
belurn disaring serta banyak mengandung karbon dioksida dan darah yang banyak
mengandung oksigen.
Sama
halnya hewan vertebrata lainnya yang memiliki system peredaran darah tertutup,
darah yang dialirkan mengandung plasma darah dan sel-sel darah yang terdiri
atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah
trombosit. Darah ini berfungsi sebagai :
·
Mengangkut CO2 dan
menukarnya dengan O2 untuk diedarkan keseluruh tubuh
·
Mengedarkan sari-sari makanan ke
tempat jaringan
·
Mengangkut hormon ke tempat yang
membtuhkan
·
Mengangkut hasil eksresi untuk di
buang
·
Membantu dalam proses pembekuan
darah
Kecebong memiliki sistem peredaran
darah tertutup tunggal yaitu darah mengalir melalui pembuluh darah dan melewati
jantung sebanyak dua kali dalam satu peredaran. Mekanisme peredaran darh pada
kecebong adalah sebagai berikut.
-
Darah yang mengandung oksigen masuk ke jantung melalui pembuluh vena
-
Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju
kapiler di dalam insang.
-
Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas karbon
dioksida dibebaskan dan oksigen diikat
-
Darah yang mengandung oksigen atau disebut darah arteri kemudian
mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh
tubuh.
-
Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung
melalui pembuluh vena.
Sistem peredaran daran tersebut berlangsung secara terus menerus dan
berulang-ulang di dalam tubuh kecebong.
a.
Tes Golongan darah
Para praktikum tes golongan
darah manusia, setiap praktikan diambil darahnya dan melakukan tes golongan
darahnya sendiri. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
yang kan digunakan dalam tes golongan darah. Untuk mengambil darah , dipilih
bagian jari tangan kemudian diberikan alcohol agar tidak terlalu sakit. setiap
orang di tusuk pada bagian jari menggunakan alat yang diberi nama blood lanset
. Pada blood lanset ini diberi jarum frank untuk menusuk bagian jari. Jarum
yang digunakan hanya bisa dipakai oleh satu orang untuk mencegah penularan
penyakit yang tidak diinginkan dan tetap steril.
Darah yang keluar kemudian
di teteskan pada cover glass dengan 4 tetesan berbeda. Untuk mengetahui jenis
golongan pada setiap orang , maka Antisera A, B, AB, dan Rhesus di teteskan
pada satu bagian tetesan darah di cover glass secara berurutan. Dari hasil
praktikum didapat, orang yang memiliki golongan darah A+, B+, AB+ dan O+
·
Golongan darah A
Golongan darah A adalah sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam
plasmanya terdapat aglutinin B atau zat anti B. Sehingga
golongan darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak
teraglutinasinya sel darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada empat orang ini didapat hasil sebagai berikut:
-
Neti Haryati, Erma Juwita, Delia
dan Abdul rouf :
Darah
yang ditetesi Antisera A :
Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera B : Tidak Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera AB : Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera Rhesus :
Aglutinasi
Alel yang
ada pada golongan darah A adalah :
IA
IA
IA
IO
Darah yang ditetesi oleh antisera A,
antisera B dan Rhesus mengalami aglutinasi atau penggumpalan . sedangkan darah
yang ditetesi oleh antisera B tidak mengalami aglutinasi sehingga keempat orang
ini memiliki golongan darah A+.
·
Golongan darah B
Golongan darah B adalah sel darah merahnya mengandung aglutinigen B, sedang dalam
plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti A.
Sehingga golongan darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak
teraglutinasinya sel darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada dua orang ini didapat hasil
sebagai berikut.
-
Elvia desmonda dan Ai Nurela
Rismayani
Darah
yang ditetesi Ditetesi Antisera A :
Tidak Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera B :
Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera AB :
Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera Rhesus :
Aglutinasi
Alel yang
ada pada golongan darah B adalah :
IB
IB
IB
IO
Darah yang ditetesi oleh antisera A
tidak mengalami aglutinasi atau tidak menggumpal, sedangkan darah yang ditetesi
oleh antisera B, antisera AB dan Rhesus mengalami aglutinasi atau penggumpalan
. Sehingga kedua orang ini memiliki golongan darah B+.
·
Golongan darah AB
Golongan darah AB adalah sel darah meraha mengandung aglutinogen A dan B sedang
dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin A dan B. Sehingga golongan
darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak teraglutinasinya sel
darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada
orang ini didapat hasil sebagai berikut :
-
Tia
Darah
yang ditetesi Antisera A :
Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera B :
Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera AB :
Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera Rhesus :
Aglutinasi
Alel yang
ada pada golongan darah AB adalah :
IA
IB
Darah
yang ditetesi oleh antisera A, antisera B antisera AB dan Rhesus mengalami
aglutinasi atau menggumpal. Sehingga orang ini memiliki golongan darah AB+.
·
Golongan darah O
Golongan darah O adalah sel darah merah mengandung tidak
memiliki aglutinogen A dan B
sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin A dan B. Sehingga golongan
darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak teraglutinasinya sel
darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada
orang ini didapat hasil berikut.
-
Dina
Darah
yang ditetesi Antisera A :
Tidak Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera B :
Tidak Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera AB :
Tidak Aglutinasi
Darah
yang ditetesi Antisera Rhesus : Tidak
Aglutinasi
Alel yang
ada pada golongan darah AB adalah :
IO
IO
Darah
yang ditetesi oleh antisera A, antisera B antisera AB dan Rhesus tidak
mengalami aglutinasi atau menggumpal. Sehingga orang ini memiliki golongan
darah AB+.
Aglutinasi
atau penggumpalan pada darah yang diberi antisera terjadi karena adanya reaksi antigen dengan antibodi dalam darah tersebut. Hal ini
pertama kali ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner bahwa sel-sel darah merah
(eritrosit) dari mata telanjang, apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang,
tetapi tidak dengan semua orang maka akan mengakibatkan terbentuknya antibodi tertentu yang akan bereaksi
dengan antigen.
Penggumpalan
sel-sel darah merah terjadi ketika terbentuknya antibodi aglutinin pada serum
darah penerima sebagai reaksi terhadap Antisera. Pada golongan darah A memiliki
aglutinogen A dan anti-B, pada golongan
darah B yang memiliki aglutinogen B, antibodi yang terbentuk dalam serum adalah
anti-A, pada golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan B tetapi tidak
terbentuk anti-A dan Anti-B dan pada golongan darah O tidak memilki aglutinogen A dan B tetapi memiliki
Anti-A dan B. Anti-A menggumpalkan Aglutinogen/antigen A dan anti-B
menggumpalkan aglutinogen/antigen B. Oleh karena itu golongan darah AB disebut
Resipien Universal dan golongan darah O disebut Donor Universal.
Hubungan
antara alel IA dengan IB bersifat bersifat dominan
terhadap alel IO. Alel ini merupakan genotipe pada sistem golongan
darah ABO serta antigen dan antibodinya. Pada Alel IA dan IB
masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B,
sedangkan alel IO tidak membentuk antigen.
Semua
orang dari golongan A, B, AB dan O meliki Rhesus + itu berarti didalam
eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus
karena mengalami penggumpalan.
A.
Kesimpulan
·
Kecebong memiliki
sistem peredaran darah tertutup tunggal yaitu darah mengalir melalui pembuluh
darah dan melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu peredaran. Mekanisme
peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut.
-
Darah yang mengandung oksigen masuk ke jantung melalui pembuluh vena
-
Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju
kapiler di dalam insang.
-
Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas karbon
dioksida dibebaskan dan oksigen diikat
-
Darah yang mengandung oksigen atau disebut darah arteri kemudian
mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh
tubuh.
-
Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung
melalui pembuluh vena.
-
Sistem peredaran daran
tersebut berlangsung secara terus menerus dan berulang-ulang di dalam tubuh
kecebong.
·
Perbedaan
pembuluh Arteri dan Vena pada kecebong
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRDXnmqnNTNM-70HasuFVDI1IpRACttJQOj6z3V84zX_t9arWGDuBOwoIvvs_2W3HF-ZbmrB2GPD-deSrjxnk7VvKEp8zVxgyk0bCM0aUL0mww8aMJcMlUyB8IU3Dd_QbM9grwY89dGHk/s320/26.jpg)
·
Neti Haryati, Erma Juwita, Delia
dan Abdul rouf memiliki Golongan darah A+
Golongan darah A adalah sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam
plasmanya terdapat aglutinin B atau zat anti B.
·
Elvia desmonda dan Ai Nurela
Rismayani memiliki golongan darah B+
Golongan darah B adalah sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin A atau zat anti A.
·
Tia memiliki golongan darah AB+
Golongan darah AB adalah sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A dan B sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin A dan B.
·
Dina
Nur Aghnia memiliki golongan darah O+
Golongan darah O adalah sel darah merahnya tidak memiliki
aglutinogen A dan B sedang dalam plasmanya terdapat
aglutinin A dan B.
·
Semua orang dari golongan A, B,
AB dan O meliki Rhesus + itu berarti didalam eritrositnya terkandung
aglutinogen Rhesus karena mengalami penggumpalan.
Daftar pustaka