Senin, 25 Desember 2017

Sistem Peredaran Darah pada Kecebong dan Tes Golongan Darah pada Manusia



Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
“Sistem Peredaran Darah pada Kecebong dan Tes Golongan Darah pada Manusia”
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Dosen Ibu Siti Nurkamilah, M. Pd.
Disusun oleh :
 KELOMPOK 3
Elvia Desmonda                    (15542022)
Ai Nur Rela Rismayani        (15542002)
Neti Haryanti                         (15542004)
Dina Nur Agnia                     (15541003)
Erma Juwita                          (15542005)
Abdul Rouf                            (15542024)
Tia Rifaatul Fauziah             (14542032)
Deila Herdalia                        (14541054)
                                                            Kelas : 3-A
  S1 Pendidikan Biologi

















Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
 Garut
  2017



A.    Judul Praktikum
Sistem Peredaran Darah pada Kecebong dan Tes Golongan Darah pada Manusia

B.     Hari/Tanggal Praktikum
Selasa, 19 Desember 2017

C.    Tujuan
·         Mengetahui system peredaran darah pada kecebong
·         Membedakan dan mengetahui aliran pembuluh darah arteri dan vena pada kecebong
·         Mengetahui dan membedakan golongan darah pada manusia

D.    Dasar Teori
a.       Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostatis).
Sistem Peredaran Darah ada dua macam yaitu sistem peredaran terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
a)      Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka adalah peredaran darah yang cukup sederhana dimana jantung mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan cara mengalirkan darah ke rongga-rongga tubuh. Sistem peredaran darah terbuka tidak menggunakan pembuluh darah dalam mengedarkan sirkulasi darah. Biasanya pembuluh darah belum terbentuk secara sempurna sehingga penyaluran darah terkadang tanpa melewati pembuluh darah. Pembuluh darah terhubung dengan sinus terbuka karena tidak ada jantung yang sejati atau kapiler.
Salah satu hewan dengan sistem peredaran darah terbuka adalah hewan arthropoda (hewan berbuku-buku) seperti belalang, laba-laba, udang dan lain-lain.
b)      Sistem Peredaran Darah Tertutup
Sistem Peredaran darah tertutup adalah peredaran darah dimana sirkulasinya melalui pembuluh darah sejati yaitu yang terdiri dari pembuluh arteri, vena, dan kapiler. Sistem peredaran darah ini memilki aliran darah yang cukup deras karena adanya pemompa darah yaitu jantung sejati. Darah membawa nutrisi dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh.
Pada umumnya, makhluk hidup yang memiliki sistem peredaran darah terbuka adalah makhluk hidup yang memiliki struktur tubuh yang sangat kompleks seperti manusia dan hewan bertulang belakang(vertebrata). Dalam setiap organ tubuhnya memiliki kapiler untuk mengedarkan oksigen dan penyedia makanan. Sistem peredaran darah tertutup berfungsi membawa oksigen dari paru-paru untuk di edarkan ke seluruh tubuh.
b.      Sistem Peredaran Darah Kecebong
Kecebong merupakan fase hidup dari katak atau kodok.
Peredaran darah kecebong dengan Katak atau kodok berbeda. Kecebong memiliki system peredaran darah tertutup tunggal karena masih menggunakan insang. Darah akan diangkut melalui pembuluh darah dan melewati jantung hanya satu kali. Sedangakan pada katak atau kodok dewasa memiliki system peredaran darah tertutup ganda karena sudah memiliki paru-paru. Dimana darah diangkut oleh pembuluh darah dan melewati jantung dua kali.
Komponen System peredaran darah pada kecebong, katak atau kodok atu dengan hewan vertebrata lainnya hampir sama.  Komponen yang berperan dalam system peredaran darah kecebong, yaitu darah, pembuluh darah dan jantung.
a)      Darah
Darah merupakan suatu cairan berwarna merah yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) yang memiliki fungsi sebagai alat transportasi zat, sebagai pertahanan tubuh dari serangan berbagai macam jenis kuman, bahan hasil metabolisme untuk tubuh, dan lain sebagainya. Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah

·         Plasma darah
Plasma darah mengandung protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl. Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
·         Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang. Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :
1.       Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti.Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
2.       Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut granulosit.Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula ).
3.       Trombosit (keping-keping darah)
Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan.
a)      Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi kedalam jantung. Pembuluh darah ini terdiri atas pembuluh Arteri, pembuluh Vena dan pembuluh kapiler.
1.      Pembuluh Arteri (Nadi)
Arteri merupakan pembuluh yang membawa darah keluar jantung. Letak arteri agak ke dalam dan permukaan tubuh. Jika arteri terluka, darah akan memancar keluar. Pembuluh ini memiliki lapisan elastis yang tebal, sehingga mampu menahan tekanan darah yang berasal dan jantung. Denyutnya terasa hanya pada bagian tubuh tertentu, misalnya di pergelangan tangan atau daerah leher, dan mempunyai satu katup dekat jantung. Katup ini berfungsi untuk menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke dalam bilik jantung.
Pembuluh nadi yang berpangkal pada bulik kiri dan kanan jantung disebut aorta (pembuluh nadi utama). Aorta bilik kiri akan mengangkut darah bersih yang kaya oksigen. Aorta bilik kiri akan bercabang menjadi arteri dan yang terkecil disebut arteriole. Aorta bilik kanan akan bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kanan dan kiri (arteri pulmonalis). Pembuluh nadi ini membawa darah yang kaya akan oksigen
2.       Pembuluh Vena (Balik)
Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut.
1.      Vena Kava
Vena kava  bercabang-cabang Vena mempunyai lapisan elastis yang lebih tipis dan arteri, sehingga tidak sekuat dan selentur arteri. Pembuluh ini terletak dekat permukaan kulit, tampak kebirubiruan, denyutnya tidak terasa, jika terluka, darah tidak memancar keluar, dan memiliki katup sepanjang pembuluh. 
Pembuluh balik besar mengangkut darah yang berasal dan seluruh tubuh menuju serambi kanan jantung. Pembuluh ini membawa darah yang kaya karbon dioksida. Pembuluh balik adalah : Pembuluh yang membawa darah kembali kejantung, yang umumnya mengandung karbondioksida. Ada beberapa macam vena kava, yaitu :
·         Vena kava superior : Vena ini membawa darah yang mengandung COdari bagian atas tubuh ( kepala leher, keserambi kanan jantung.
·         Vena kava inferior : Vena ini membawa darah yang mengandung COdari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
·         Vena Pulmonalis : Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
3.      Pembuluh Kapiler 
Arteri terkecil (arteriole) dan vena terkecil (venule) dihubungkan oleh pembuluh kapiler. Kapiler sangat halus berdinding tipis karena hanya teridir atas selapis sel, dan berukuran sangat kecil sekitar 7,5 mikron. Kapiler inilah yang berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. 
b)     Jantung
Kecebong  mempunyai jantung sebagai alat pemompa darah. Jantung kecebong memiliki tiga ruangan, yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri, dan satu bilik (ventrikel). Atrium berdinding tipis, sedangkan ventrikel berdinding tebal dan berbentuk kerucut (ventrikulus cordis). 
B.     Tes Golongan Darah pada Manusia
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia yaitu system ABO, MN, dan Rhesus .
1.      Sistem A, B, O :
Dr ladsteiner dan donath membedakan golongan darah manusia menjadi 4 :
a.       Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin b atau zat anti B.
b.      Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinigen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti A.
c.       Golongan darah AB : sel darah meraha mengandung aglutinogen A dan B sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin a dan b.
d.      Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasmanya mengandung aglutinin a dan b.
Aglutinogen (antigen) adalah protein darah yang terdapat didalam eritrosit dan memiliki fungsi sebagai antigen didalam darah. Sedangkan agglutinin adalah protein yang terkandung dalam plasma darah, dimana protein ini dapat menyebabkan aglutinasi. Aglutinasi adalah proses menempel dan menggumpalnya  darah sebagai sebuah bentuk antibodi.
Secara teori golongan darah AB dapat menerima semua golongan darah tersebut respien universal,  dan golongan darah O  dapat memberi kepada semua golongan darah tersebut donor universal.  
1.      Sistem MN
Hal ini didasarkan pada hasil penemuan antigen baru oleh K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927 pada eritrosit. Antigen ini oleh Landsteiner dan Levin diberi nama antigen M dan antigen N. Apabila di dalam eritrosit seseorang terdapat antigen M maka golongan darah orang tersebut disebut golongan darah M, apabila di dalam eritrosit seseorang yang lain terdapat antigen N maka golongan darah orang tersebut disebut golongan darah N, dan apabila sesorang yang lain lagi memiliki kedua antigen tersebut (MN) maka orang tersebut bergolongan darah MN.



Di dalam eritrosit, antigen M dan N dikendalikan oleh sebuah gen yang memiliki alel ganda, yaitu alel LM yang mengendalikan antigen M dan alel LN yang mengendalikan antigen N. Pada penggolongan darah MN ini tidak terdapat dominansi antara alel LM dan alel LN, artinya apabila seseorang memiliki kedua antigen tersebut (M dan N) maka orang itu bergolongan darah MN.

1.      Sistem Rh (Rhesus)
Golongan darah manusia digolongkan menjadi 2 yaitu :
1)      Rh+
Orang bergolongan Rh+ didalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna.
2)       Rh-
Orangyang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.
Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan Rh-. Dimana daerah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ maka tubuh bayi akan kemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa)
E.     Alat dan Bahan
·         Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum sistem peredaran darah
No
Nama alat
Fungsi
1
Cawan
Sebagai tempat penyimpanan dan pemenyimpan kecebong



2
Kapas
Sebagai alat untuk membius dan membersihkan





3
Kaca preparat
Untuk tempat menyimpan kecebong
4

Mikroskop
Untuk membantu melihat peredaran darah pada bagian ekor kecebong dengan perbesaran tertentu
5.
Alkohol 70 %

Untuk membius kecebong

Kecebong
Objek pengamatan sistem peredaran darah






·         Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum tes golongan darah
No
Nama alat
Fungsi
1
Blood lancet
Alat yang membantu dalam menusuk jari yang akan diambil darahnya

2
Jarum franke
Untuk menusuk jari tangan yang akan diambil darahnya dan satu kali pakai
2
Kapas
Alas untuk mengoleskan alkohol





3
Kaca preparat
Untuk tempat menyimpan darah





5.
Alkohol 70 %
Untuk  membius tangan




6.
Satu paket Antisera
Larutan sebagai indicator penentuan golongan darah

F.     Cara Kerja
·         Pengamatan system peredaran darah pada kecebong
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Memilih kecebong yang ukurannya cukup besar dan belum berkaki
3.      Menyimpan kecebong di atas kaca preparat
4.      Mengamati jenis pembuluh darah pada sistem peredaran darah kecebong di bagian ekor menggunakan mikroskop sesuai perbesaran yang diperlukan
5.      Menggambar hasil pengamatan
·         Pengamatan tes golongan darah pada manusia
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Mengoleskan alcohol 70 % pada jari tangan yang akan diambil darahnya
3.      Menusuk bagian jari tangan
4.      Meneteskan 4 tetes darah pada  kaca objek
5.      Memberikan antisera A, B, AB, dan Rh
6.      Mengaduk dengan tusuk gigi
7.      Melihat perubahan yang terjadi
8.      Menentukan golongan darah
G.    Hasil pengamatan
·         Sistem peredaran darah kecebong
Gambar
Keterangan
Gambar pada mikroskop dengan perbesaran 10 x 10
Oval: bOval: a
a.       Pembuluh darah Vena
b.      Pembuluh darah Arteri


a.       Pembuluh Vena
Aliran darahnya dari bagian ekor ke bagian atas tubuh (jantung)
b.      Pembuluh Arteri
Aliran darahnya dari bagian atas tubuh (jantung) ke bagian ekor








·         Hasil tes golongan darah
No
Gambar
Keterangan
Anti-A
Anti-B
Anti-AB
Anti-Rh
Gol.Darah
1.
Tia
Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
AB+
2.
Neti Haryati
Aglutinasi
Tidak Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
A+
3.
Elvia Desmonda
Tidak Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
B+
4.
Dina Nur Aghnia
Tidak Aglutinasi
Tidak Aglutinasi
Tidak Aglutinasi
Aglutinasi
O+
5.
Ai Nurela Rismayani
Tidak Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
B+
6.
Erma Juwita
Aglutinasi
Tidak Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
A+
7.
Delia
Aglutinasi
Tidak Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
A+
8.
Abdul Rouf

Aglutinasi
Tidak Aglutinasi
Aglutinasi
Aglutinasi
A+
H.    Pembahasan
Pada praktikum kali ini akan dilakukan dua pengamatan yaitu sistem peredaran darah pada kecebong dan tes golongan darah pada manusia.
a.       Sistem Peredaran Darah pada Kecebong
Sistem peredaran darah adalah sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh. Pada praktikum kali ini menggunakan kecebong yang belum berkaki.

Ciri Morfologi
·         Permukaan tubuhnya berlendir
·         Permukaan tubuhnya transparan sehingga bagian dalam tubuhnya kelihatan.
·         Tubuhnya terdiri dari kepala dan ekor
·         Mempunyai dua mata di bagian kepala
·         Bagian ekornya agak lancip
Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan . kecebong yang sudah dibawa sebelumnya di pilih yang ukurannya besar tetapi belum berkaki. Pada pengamatan sistem peredaran darah kecebong dipilih untuk memudahkan dalam pengamatan karena tubuhnya transfaran terutama dibagian ekor.
Kecebong tersebut ditempatkan di cawan petri kemudian di bius menggunakan kapas yang telah diberi tetesan alcohol 70 .
Pembiusan dilakukian selama 2 detik yang bertujuan agar kecebong tidak bergerak sehingga mudah dilakukan pengamatan. Tetapi pada kecebong yang digunakan pembiusan yang dilakukan selama dua detik tidak terlalu berpengaruh dan terus bergerak. Untuk itu pembiusan dilakukan berulang-ulang sampai kecebong tersebut benar-benar tidak bergerak atau dalam keadaan pingsan.
Sistem peredaran darah pada kecebong dapat terlihat jelas melalui aliran darah pada ekor kecebong. Kecebong tersebut kemudian disimpan pada object glass dan diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya. Adapun hasil gambar yang didapat adalah

Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tertutup tunggal, yaitu darah mengalir melalui pembuluh darah dan melewati jantung sebanyak satu kali dalam satu peredaran. Dalam system peredaran darahnya ada beberapa komponen seperti pembuluh darah, jantung dan darah.
Dari gambar dapat dilihat 2 pembuluh darah yang berbeda. Yaitu pembuluh darah Arteri (nadi) dan pembuluh darah Vena (balik).
a)      Pembuluh  Arteri (nadi)
Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke bagian-bagian tubuh dan membawa darah yang kaya akan oksigen. Dapat dilihat dari arah pergerakannya, dimana darah mengalir dari arah jantung ke ekor kecebong dengan cepat.
Selain itu pembuluh darahnya tebal dan elastis. Hal tersebut memungkinkan pembuluh darah mampu menahan aliran darah yang cepat dari jantung dan menyebarkannya keseluruh tubuh.
b)      Pembuluh Vena
Pembuluh darah vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian-bagian tubuh kembali ke jantung dan membawa darah yang mengandung CO2. Dapat dilihat dari arah pergerakannya, dimana darah mengalir dari arah ekor ke arah jantung kecebong dengan lambat. Selain itu pembuluh darahnya tipis dan tidak elastis.
Untuk lebih jelas gambar pembuluh darah arteri dan pembuuh darah vena dapat dilihat pada gambar berikut.

Dari gambar diatas dapat dilihat pembuluh darah vena berukuran tipis dan aliran darahnya lambat. Darah mengalir dari bagian ekor ke bagian atas tubuh (jantung). Sedangkan pembuluh darah arteri berukuran tebal dan aliran darahnya cepat. Darah mengalir dari bagian atas tubuh (jantung) ke bagian ekor.
c.       Pembuluh kapiler
Selain itu peredaran darah yang berperan dalam sistem peredaran darah pada kecebong adalah pembuluh kapiler. Meskipun tidak terlihat tetapi pembuluh ini juga sangat berperan dalam system peredaran darah pada kecebong.
 Pembuluh kapiler menghubungkan antara vena dan arteri dimana kapiler ini berperan dalam proses pertukan karbondioksidan dengan oksigen. Kapiler sangat halus berdinding tipis karena hanya teridir atas selapis sel, dan berukuran sangat kecil sekitar 7,5 mikron.
Kecebong memiliki jantung dengan tiga ruangan Seperti Jantung katak yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri, dan satu bilik (ventrikel). Atrium berdinding tipis, sedangkan ventrikel berdinding tebal dan berbentuk kerucut (ventrikulus cordis). Di bagian belakang atrium kanan jantung terdapat kantong tipis berbentuk segitiga yang disebut sinus venosus. Setiap ujung sinus venosus merupakan muara dari tiga buah   pembuluh balik utama, yaitu vena pulmonalisvena kava anterior, dan vena kava posterior.

  
        Serambi kanan jantung katak menerima darah yang banyak mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh. Darah dari serambi kanan dan serambi kiri menuju ke bilik yang terdiri atas satu ruang. Akibatnya, terjadilah percampuran antara darah yang belurn disaring serta banyak mengandung karbon dioksida dan darah yang banyak mengandung oksigen.
Sama halnya hewan vertebrata lainnya yang memiliki system peredaran darah tertutup, darah yang dialirkan mengandung plasma darah dan sel-sel darah yang terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping darah trombosit. Darah ini berfungsi sebagai :
·         Mengangkut CO2 dan menukarnya dengan O2 untuk diedarkan keseluruh tubuh
·         Mengedarkan sari-sari makanan ke tempat jaringan
·         Mengangkut hormon ke tempat yang membtuhkan
·         Mengangkut hasil eksresi untuk di buang
·         Membantu dalam proses pembekuan darah
Kecebong memiliki sistem peredaran darah tertutup tunggal yaitu darah mengalir melalui pembuluh darah dan melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu peredaran. Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut.
-          Darah yang mengandung oksigen masuk ke jantung melalui pembuluh  vena
-          Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
-          Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat
-          Darah yang mengandung oksigen atau disebut darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
-          Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
Sistem peredaran daran tersebut berlangsung secara terus menerus dan berulang-ulang di dalam tubuh kecebong.
a.       Tes Golongan darah
Para praktikum tes golongan darah manusia, setiap praktikan diambil darahnya dan melakukan tes golongan darahnya sendiri. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang kan digunakan dalam tes golongan darah. Untuk mengambil darah , dipilih bagian jari tangan kemudian diberikan alcohol agar tidak terlalu sakit. setiap orang di tusuk pada bagian jari menggunakan alat yang diberi nama blood lanset . Pada blood lanset ini diberi jarum frank untuk menusuk bagian jari. Jarum yang digunakan hanya bisa dipakai oleh satu orang untuk mencegah penularan penyakit yang tidak diinginkan dan tetap steril.
Darah yang keluar kemudian di teteskan pada cover glass dengan 4 tetesan berbeda. Untuk mengetahui jenis golongan pada setiap orang , maka Antisera A, B, AB, dan Rhesus di teteskan pada satu bagian tetesan darah di cover glass secara berurutan. Dari hasil praktikum didapat, orang yang memiliki golongan darah A+, B+, AB+ dan O+
·         Golongan darah A
Golongan darah A adalah sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin B atau zat anti B. Sehingga golongan darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak teraglutinasinya sel darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada empat orang ini didapat hasil sebagai berikut:
-          Neti Haryati, Erma Juwita, Delia dan Abdul rouf :
Darah yang ditetesi Antisera A                : Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera B                 : Tidak Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera AB              : Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera Rhesus          : Aglutinasi
Alel yang ada pada golongan darah A adalah :
IA IA
IA IO
Darah yang ditetesi oleh antisera A, antisera B dan Rhesus mengalami aglutinasi atau penggumpalan . sedangkan darah yang ditetesi oleh antisera B tidak mengalami aglutinasi sehingga keempat orang ini memiliki golongan darah A+.
·         Golongan darah B
Golongan darah B adalah sel darah merahnya mengandung aglutinigen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin a atau zat anti A. Sehingga golongan darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak teraglutinasinya sel darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada  dua orang ini didapat hasil sebagai berikut.
-          Elvia desmonda dan Ai Nurela Rismayani
Darah yang ditetesi Ditetesi Antisera A         : Tidak Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera B                       : Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera AB                    : Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera Rhesus              : Aglutinasi
Alel yang ada pada golongan darah B adalah :
IB IB
IB IO
            Darah yang ditetesi oleh antisera A tidak mengalami aglutinasi atau tidak menggumpal, sedangkan darah yang ditetesi oleh antisera B, antisera AB dan Rhesus mengalami aglutinasi atau penggumpalan . Sehingga kedua orang ini memiliki golongan darah B+.

·         Golongan darah AB
Golongan darah AB adalah sel darah meraha mengandung aglutinogen A dan B sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin A dan B. Sehingga golongan darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak teraglutinasinya sel darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada orang ini didapat hasil sebagai berikut :
-          Tia
Darah yang ditetesi Antisera A                      : Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera B                       : Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera AB                    : Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera Rhesus              : Aglutinasi
Alel yang ada pada golongan darah AB adalah :
IA IB
Darah yang ditetesi oleh antisera A, antisera B antisera AB dan Rhesus mengalami aglutinasi atau menggumpal. Sehingga orang ini memiliki golongan darah AB+.
·         Golongan darah O
Golongan darah O adalah sel darah merah mengandung tidak memiliki aglutinogen A dan B sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin A dan B. Sehingga golongan darah tersebut dapat diketahui dari aglutinasi atau tidak teraglutinasinya sel darah ketika ditetesi oleh antisera. Pada orang ini didapat hasil berikut.
-          Dina
Darah yang ditetesi Antisera A                      : Tidak Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera B                       : Tidak Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera AB                    : Tidak Aglutinasi
Darah yang ditetesi Antisera Rhesus  : Tidak Aglutinasi
Alel yang ada pada golongan darah AB adalah :
IO IO
Darah yang ditetesi oleh antisera A, antisera B antisera AB dan Rhesus tidak mengalami aglutinasi atau menggumpal. Sehingga orang ini memiliki golongan darah AB+.
Aglutinasi atau penggumpalan pada darah yang diberi antisera terjadi karena adanya reaksi antigen dengan antibodi dalam darah tersebut. Hal ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner bahwa sel-sel darah merah (eritrosit) dari mata telanjang, apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang, tetapi tidak dengan semua orang maka akan mengakibatkan terbentuknya antibodi tertentu yang akan bereaksi dengan antigen.
Penggumpalan sel-sel darah merah terjadi ketika terbentuknya antibodi aglutinin pada serum darah penerima sebagai reaksi terhadap Antisera. Pada golongan darah A memiliki aglutinogen A dan anti-B,  pada golongan darah B yang memiliki aglutinogen B, antibodi yang terbentuk dalam serum adalah anti-A, pada golongan darah AB memiliki aglutinogen A dan B tetapi tidak terbentuk anti-A dan Anti-B dan pada golongan darah O tidak  memilki aglutinogen A dan B tetapi memiliki Anti-A dan B. Anti-A menggumpalkan Aglutinogen/antigen A dan anti-B menggumpalkan aglutinogen/antigen B. Oleh karena itu golongan darah AB disebut Resipien Universal dan golongan darah O disebut Donor Universal.
Hubungan antara alel IA dengan IB bersifat bersifat dominan terhadap alel IO. Alel ini merupakan genotipe pada sistem golongan darah ABO serta antigen dan antibodinya. Pada Alel IA dan IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B, sedangkan alel IO tidak membentuk antigen. 
Semua orang dari golongan A, B, AB dan O meliki Rhesus + itu berarti  didalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus karena mengalami penggumpalan.







A.    Kesimpulan
·         Kecebong memiliki sistem peredaran darah tertutup tunggal yaitu darah mengalir melalui pembuluh darah dan melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu peredaran. Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut.
-          Darah yang mengandung oksigen masuk ke jantung melalui pembuluh  vena
-          Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
-          Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat
-          Darah yang mengandung oksigen atau disebut darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
-          Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
-          Sistem peredaran daran tersebut berlangsung secara terus menerus dan berulang-ulang di dalam tubuh kecebong.
·         Perbedaan pembuluh Arteri dan Vena pada kecebong
·         Neti Haryati, Erma Juwita, Delia dan Abdul rouf memiliki Golongan darah A+
Golongan darah A adalah sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin B atau zat anti B.
·         Elvia desmonda dan Ai Nurela Rismayani memiliki golongan darah B+
Golongan darah B adalah sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin A atau zat anti A.
·         Tia memiliki golongan darah AB+
Golongan darah AB adalah sel darah merahnya  mengandung aglutinogen A dan B sedang dalam plasmanya tidak terdapat aglutinin A dan B.
·         Dina Nur Aghnia memiliki golongan darah O+
Golongan darah O adalah sel darah merahnya tidak memiliki aglutinogen A dan B sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin A dan B.
·         Semua orang dari golongan A, B, AB dan O meliki Rhesus + itu berarti  didalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus karena mengalami penggumpalan.



Daftar pustaka








                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar